I.
LATAR BELAKANG MASALAH
II.
PEMAHAMAN CROS-CULTURAL DI DUNIA TRANSPORTASI
Bertujuan
untuk mempelajari budaya yang ada di dunia dengan tujuan memahami budaya
tersebut agar timbul pengertian lintas budaya, hal tersebut ditujukan untuk
menimbulkan sifat saling mengerti dan toleransi diantara masyarakat dunia. Disini
kita akan mempelajari dan memahami ragam macam budaya yang ada di seluruh
dunia, yang mana hal tersebut akan sangat membantu apabila kita ingin lebih
mudah dalam menjalin hubungan dengan masyarakat dunia, baik hal itu berupa
persahabatan, bisnis, dan lain sebagainya. Ruang lingkup pembahasannya
terbilang sangat luas, karena mencakup semua kegiatan yang ada didalam suatu
masyarakat. Setalah mempelajarinya, kita akan lebih mudah untuk bergaul serta
membangun komunikasi dengan suatu masyarakat dengan yang baru kita kenal. Hal
tersebut karena kita telah memahami hal-hal yang mana yang tidak seharusnya
dilakukan dan hal-hal yang sebaiknya dilakukan. Intinya, disini kita akan
diajarkan untuk saling memahami antar budaya agar kita saling mengerti dan
menciptakan suasana yang baik
III.
SEJARAH PERKERMBANGAN TRANSPORTASI
1. Transportasi
darat Sebelum orang mengenal peralatan transportasi, perhubungan dari satu
tempat ke tempat lain dilakukan dengan jalan kaki, sedangkan untuk mengangkut
barang-barang atau hasil buruan dengan memanggulnya di bahu. Setelah akal
manusia berkembang barang-barang diangkut dengan menggunakan gelondongan kayu
yang bulat yang dapat digulirkan dengan mudah. Seiring dengan perkembangan
zaman, manusia mulai menemukan cara baru untuk membantu dan mempertahankan
hidup. Mereka mulai memanfaatkan beberapa jenis binatang seperti unta, keledai,
kuda, lembu dan anjing. Setelah roda ditemukan, manusia kemudian membuat kereta
barang dan kereta penumpang yang ditarik oleh hewan. Pada perkembangan
selanjutnya berkembang angkutan roda dua tanpa mesin yang disebut sepeda yang
ditemukan oleh Baron Drais. Kemudian Ernest dan Pierre Michaux memadukan sepeda
temuan Baron Drais dengan mesin uap temuan James Watt sehingga menghasilkan
sepeda motor. Kemudian berkembang muncullah mobil. Mobil pertama dibuat di
Jerman pada tahun 1880 oleh Carl Benz, Henry Ford dan Suzuki. Dari sepeda motor
dan mobil sederhana berkembang menjadi berbagai macam mobil mewah dan sepeda
motor modern. Angkutan darat lainnya adalah kereta api. Zaman dulu lokomotif
digerakkan dengan mesin uap. Uap air diperoleh dengan memanaskan air yang ada
di dalam ketel besar. Bahan bakar yang digunakan untuk lokomotif bermesin uap
adalah batu bara atau kayu bakar. Sekarang kereta api digerakkan dengan mesin
diesel atau tenaga listrik.
2. Transportasi air Alat transportasi air adalah
alat transportasi yang digunakan di sungai, danau, dan laut. Jenis angkutan air
dapat kita kelompokkan menjadi dua, yaitu alat transportasi air bermesin dan
alat transportasi tidak bermesin. Alat transportasi yang dipakai di sungai,
danau dan laut antara lain, Kano, (sebuah perahu kecil dan sempit, yang
biasanya digerakkan dengan tenaga manusia, tapi juga lazim diberi layar. Kano
biasanya lancip pada kedua ujungnya dan terbuka di bagian atasnya), rakit
(susunan benda yang mengapung yang datar untuk perjalanan di atas air; dan
merupakan rancangan perahu paling dasar, yang cirinya tak memiliki lambung),
perahu, dan kapal. Sebelum mesin uap ditemukan, kapal digerakkan dengan layar
dan dayung. Jadi orang dulu berlayar bergantung pada angin, sehingga untuk
berlayar memerlukan waktu yang lama sekali. Sekarang kapal sudah digerakkan
dengan mesin diesel, mesin uap dan ada kapal yang digerakkan dengan tenaga
nuklir. Menurut fungsinya, ada bermacam-macam jenis kapal :
a) Kapal
barang, kapal khusus untuk mengangkut barang-barang seperti mobi, beras,
kontainer, dan sebagainya
b) Kapal
penumpang, kapal khusus untuk mengangkut penumpang
c) Kapal
tanker, kapal khusus untuk mengangkut minyak, gas pelumas, solar, bensin
d) Kapal
perang, kapal khusus digunakan oleh angkatan laut untuk berperang. Kapal jenis
ini dilengkapi dengan senjatasenjata dan meriam. Bahkan ada kapal yang dapat
dipakai untuk mengangkut pesawat
e) Kapal
tunda, kapal yang digunakan untuk memandu kapal-kapal besar waktu masuk ke
pelabuhan atau keluar pelabuhan.
f) Kapal
ikan, kapal yang digunakan para nelayan khusus untuk menangkap ikan.
g) Kapal
riset, kapal yang digunakan oleh para ahli atau peneliti untuk meneliti
kehidupan laut.
3. Transportasi
udara Alat transportasi udara adalah transportasi/kendaraan manusia yang mampu
terbang di udara. Ada macam-macam alat transportasi udara, ada pesawat udara,
balon udara dan helikopter. Balon udara pertama kali dibuat pada tahun 1783.
Balon udara ini bisa terbang karena diberi udara panas. Udara panas berasal
dari hidrogen yang terbakar. Sebagai gantinya orang sekarang memakai helium
yang tidak mudah terbakar. Kapal udara sebenarnya balon udara yang berbentuk
mentimun. Kapal udara digerakkan dengan mesin. Supaya kapal udara ini dapat
melayang balon udaranya diisi gas helium. Dibagian bawah balon ada ruangan
untuk penumpang namanya gondola. Alat transportasi udara yang lebih modern lagi
adalah pesawat udara. Dalam bahasa Inggris disebut aircraft. Aircraft dapat
terbagi dalam banyak jenis dan tipe. Berikut jenis-jenis aircraft secara umum
yang terbagi atas 10 macam transportasi udara:
a) Airliner
(Pesawat Komersial/Pesawat Penumpang)
b) Seaplane
(Pesawat yang mendarat di air seperti di pantai, sungai, danau, atau laut)
c) Biplane
( Memiliki 2 pasang sayap)
d) Glider
(Pesawat dengan sayap yang panjang)
e) Helicopter
( Menggunakan baling-baling)
f) Fighter
Aircraft (Pesawat Tempur/Militer)
g) Aerobatic
Aircraft (Pesawat untuk akrobatik udara)
h) Light
Aircraft (pesawat dengan muatan kecil)
i) Airship
j) Hot
Air Balloon (Balon Udara).
IV.
MANFAAT TRANSPORTASI
A. MANFAAT
EKONOMI
Tujuan
penyelenggaraan transportasi adalah untuk memberikan suatu pelayanan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat setiap harinya. Coba kita bayangkan apabila satu
hari saja pelayanan transportasi terhenti, tentunya akan menimbulkan banyak
sekali dampak terutama akan terganggunya segala aktivitas sosial dan ekonomi
masyarakat. Mungkin saja banyak orang yang tidak bisa makan pada hari itu, banyak
orang yang tidak bisa bekerja, distribusi barang – barang kebutuhan tidak dapat
dilakukan, ujungnya ekonomi masyarakat akan macet total. Jadi transporasti
adalah sarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern. Transportasi
memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi
masyarakat dan merupakan urat nadi dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Oleh
karena itu keberhasilan pembangunan dibidang ekonomi harus ditunjang dengan
pengembangan sistim transportasi yang baik, sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan zaman.
Manfaat transportasi secara ekonomi
meliputi :
1. Perpindahan Orang Transportasi
menjadikan orang lebih mudah dan cepat berpindah tempat dari satu tujuan ke
tujuan lainnya
2. Pemindahan Barang Transportasi
menjadikan barang – barang dapat dikirim dari tempat produksi ke tempat –
tempat lainnya yang membutuhkan barang – barang tesebut.
3. Menjaga stabilitas harga Barang Transportasi
menjadikan supply barang lebih mudah dan terjamin sehingga harga barang akan
tetap stabile.
4. Meningkatkan Nilai ekonomi suatu
kawasan/ wilayah Transportasi meningkatkan produktivitas dan nilai jual suatu
kawasan, misal hasil industri, hasil pertanian, tanah dll
5. Perkembangan Wilayah Transportasi
dapat mempercepat perkembangan suatu wilayah, keterbatasan transportasi
menghambat perkembangan wilayah.
B. MANFAAT
SOCIAL
Dalam
kehidupan sosial / bermasyarakat ada bentuk hubungan yang bersifat resmi,
seperti hubungan antara lembaga pemerintah dengan swasta, maupun hubungan yang
bersifat tidak resmi, seperti hubungan keluarga, sahabat, dan sebagainya. Untuk
kepentingan hubungan sosial ini, transportasi sangat membantu dalam menyediakan
berbagai fasilitas dan kemudahan, seperti:
1. Pelayanan untuk perorangan maupun
kelompok
2. Pertukaran dan penyampaian informasi
3. Perjalanan pribadi maupun sosial
4. Mempersingkat waktu tempuh antara rumah
dan tempat bekerja
5. Mendukung perluasan kota atau
penyebaran penduduk menjadi kelompok - kelompok yang lebih kecil.
C. MANFAAT
POLITIS
Dalam bidang PoIitis Jasa Transportasi Terwujudnya sistem
transportasi nasional yang efektif dan efisien merupakan fasilitas yang handal,
untuk:
1. Membasmi segaila bentuk gejolak dan gangguan keamanan yang
timbul di dalam negeri; dan
2. Menangkal segala bentuk infiltrasi dan gangguan keamanan yang
berasal dari luar negeri
D. MANFAAT
KEWILAYAHAN
Suatu
wilayah tertentu bergantung pada wilayah lain. Demikian juga wilayah lain
memiliki ketergantungan pada wilayah tertentu. Diantara wilayah-wilayah
tersebut, terdapat wilayah-wilayah tertentu yang memiliki kelebihan dibanding
yang lain sehingga wilayah tersebut memiliki beberapa fasilitas yang mampu
melayani kebutuhan penduduk dalam radius yang lebih luas, sehingga penduduk
pada radius tertentu akan mendatangi wilayah tersebut untuk memperoleh kebutuhan
yang diperlukan, akibat adanya perbedaan tingkat pemilikan sumberdaya dan
keterbatasan kemampuan wilayah dalam mendukung kebutuhan penduduk suatu wilayah
menyebabkan terjadinya pertukaran barang, orang dan jasa antar wilayah.
Pertukaran ini diawali dengan proses penawaran dan permintaan. Sebagai alat
bantu proses penawaran dan permintaan yang perlu dihantarkan menuju wilayah
lain diperlukan sarana transportasi. Sarana transportasi yang memungkinkan
untuk membantu mobilitas berupa angkutan umum.
V.
JENIS-JENIS TRANSPORTASI DARAT
Macam2 jenis
kendaran untuk mode transportasi darat seperti:
a. Kereta Api
b. Bus
c. Mobil
d. Sepeda Motor
e. Sepeda
f. Becak
g. Delman/Andong/Dokar
h. Gerobak Sapi
VI.
TRANSPORTASI DI ERA GLOBAL
Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun
yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada Teknologi, meskipun
istilah “teknologi” belum digunakan. Transportasi
merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, baik di
Indonesia maupun di negara-negara lain di dunia. Tekhnologi transportasi dapat
membantu memudahkan kelangsungan hidup setiap manusia dan merupakan salah satu
aspek penting bagi masyarakat. Karena itu keberadaan transportasi akan selalu
dibutuhkan bahkan di cari apalagi dalam kondisi saat ini, dimana zaman yang semuanya
serba canggih dan persaingan yang semakin tajam memungkinkan kita untuk selalu
berfikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan
global itu sendiri.
Perkembangan transportasi setelah
jaman industrialisasi berjalan dengan sangat cepat, inovasi berkembang sangat
cepat demikian juga penggunaan transportasi berjalan dengan sangat cepat. Tidak
dapat dipungkiri jika salah satu merk transportasi ternama di dunia sedang
menyiapkan teknologi transportasi yang memang tergolong sangat canggih. Karena
mengapa, transportasi ini berkaitan dengan autonomous car ataumobil yang dapat
menyetir sendiri. Dan sudah banyak berita ini beredar jika mobil-mobil tresebut
akan diproduksi pada dekade ini. Sungguh tergolong cepat dan membuktikan persaingan di
zaman era globalisasi ini semakin tajam.
Seperti
contoh Toyota
menyebut teknologi autonomous-nya dengan sebutan Automated Highway Driving
Assist (AHDA). Teknologi cerdas ini terdiri dari Cooperative-adaptive Cruise
Control dan Lane Trace Control. Sebenarnya Adaptive Cruise Control system sudah
diproduksi dalam beberapa tahun belakangan. Menggunakan radar atau stereoskopik
camera, sistem ini mampu mendeteksi kecepatan lalu lintas di depannya. Jadi,
jika cruise control di setting pada kecepatan lebih tinggi, sistem secara
otomatis akan memperlambat mobil menyesuaikan dengan kecepatan lalu intas saat
itu. Toyota menggunakan teknologi untuk mengontrol percepatan dan pengereman.
Permasalahan yang kemudian timbul dengan perkembangan
transportasi di zaman era globalisasi yang serba cepat dan canggih adalah
jumlah penggunaan energi yang luar biasa dimana hampir seluruh modal angkutan
menggunakan energi fosil. Pembakaran energi fosil pada transportasi modern pada
gilirannya akan mengeluarkan emisi gas buang dimana sebagian besar dari emisi
gas buang tersebut berupa gas rumah kaca yang pada gilirannya mengakibatkan
pemanasan global. Oleh karena itu belakangan ini diupayakan untuk mencari
energi alternatif yang tidak mencemari lingkungan, mengalihkan transportasi
kepada transportasi yang ramah lingkungan.
VII.
PERBANDINGAN TRANSPORTASI GLOBAL DENGAN NEGARA
LAIN
1. Sistem Transportasi di New York,
Amerika Serikat.
Pelayanan
transportasi yang kurang prima, tidak nyaman dan berbahaya menjadi salah satu
faktor utama dimana masyarakat lebih menyukai menggunakan kendaraan pribadi
dibandingkan harus menggunakan kendaraan umum. Namun pilihan berkendara
menggunakan kendaraan pribadi menimbulkan berbagai dampak negatif seperti
keperluan akan bahan bakar yang besar, kemacetan dan polusi udara.
Negara-negara maju sangat peduli untuk memberikan pelayanan maksimal kepada
pelanggannya. Oleh karenanya, otoritas publik melakukan penyediaan sarana
transportasi kereta commuter dan bus
perkotaan yang terdapat di New York, Amerika Serikat di bawah naungan New
York City Transit Authority (NYCTA).
NYCTA
merupakan bagian dari Metropolitan Transportation Authority yang memiliki
kewenangan dalam mengurus :
a. New York City Subway, khususnya di
Manhanttan, The Bronx, Brooklyn, dan Queens
b. Staten Island Railway
c. NYCTA departement of buses
Pemerintah
New York dalam menjalankan sistem transportasinya menggunakan sistem public private partnership dimana
mengikutsertakan NYCTA sebagai perusahaan khusus yang bertanggungjawab dalam
mengurusi masalah transportasi. NYCTA menjadi bagian dari otoritas transportasi
metropolitan yang paling sibuk dan terbesar di Amerika Serikat karena
pelayanannya menyangkut kepentingan masyarakat.
Di
New York, Amerika Serikat terdapat bermacam transportasi yang dapat digunakan
untuk memudahkan perjalanan karena terdapat angkutan kereta commuter, bus express, kereta bawah
tanah, dan Bus Rapid Transit (BRT). Dimana terdapat 16 jalur kereta commuter, 23 jalur kereta bawah tanah,
385 jalur bus, dan 1 jalur bus rapid transportation.
2. Sistem Transportassi di Malaysia
luas
329.847 km persegi. Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi
pusat pemerintahan persekutuan. Jumlah penduduk negara ini melebihi 27 juta
jiwa, Bentuk-bentuk transportasi darat yang ada di Malaysia adalah Kereta Api
Bus, dan Taxi, namun, yang paling banyak digunakan ialah Bus dan Taxi. LRT (
Light Rail Transit ) adalah salah satu alat transportasi kendaraan umum. Dan
juga salah satu alat transporatsi yang mengurangi beban lalu lintas di sistem
lain, dan dianggap aman, nyaman dan dapat diandalkan. Terdapat tiga jalur LRT
di Malaysia.
a. LRT
yang pertama ialah STAR LRT sepanjang 27 km yang memiliki dua jalur, yaitu
Jalur Ampang dan Jalur Petaling. Jalur Ampang menghubungkan antar jemputa
Sentul Timur dengan Ampang di Kuala Lumpur bagian Utara. Jalur Sri Petaling
menghubungkan antar jemputa Sentul Timur dengan Sri Petaling di Kuala Lumpur bagian
Selatan.
b. STAR
LRT dengan dua jalur ini memiliki 25 stasiun. PUTRA LRT atau Jalur Kelana Jaya
membentang sepanjang 29km dan merupakan kereta sistem otomatis terpanjang
ketiga di dunia. Jalur ini menghubungkan antar jemputa Terminal Putra di Gombak
dengan Terminal Kelana Jaya di Petaling Jaya. Jalur ini memiliki 24 stasiun.
c. LRT
yang ketiga ialah LRT yang ada di dalam Kuala Lumpur International Airport
(KLIA) yang digunakan untuk mengangkut penumpang pesawat di Bandara KLIA dari
Gedung Terminal Utama ke Gedung Satelit. LRT di KLIA ini biasa disebut
“Aerotrain”, dengan rel sepanjang 1286 km. Setiap kereta memiliki 3 gerbong
yang digerakkan secara otomatis.
3. Sistrm
Transportasi di Singapore
Singapore mempunyai sistem transportasi
yang salah satunya tercanggih di dunia namanya SMRT. Singapore Mass Rapid
Transportation. SMRT ini dimiliki oleh Swasta (Temasek Holdings, dan sisanya
pemegang saham kecil kecil seperti DBS dll), ini bukti bahwa penanganan oleh
Swasta lebih baik di bandingkan oleh Negara yang penuh dengan birokrasi. Terlihat disini perencanaan
matang dalam pengaturan system dan moda transportasi terpadu antara MRT dan LRT
yang melayani keseluruh penjuru negeri di Singapore. Hebatnya lagi jadwal
kedatangan tidak pernah meleset lebih dari 2 menit. Kalau kita keluar MRT
Terminal langsung dengan mudah kita akan menemui SMRT Buses jalur
rutenya pun akan terpampang
dengan jelas di halte bis, terminal MRT biasanya terletak di
pertokoan dibawah tanah. Saat memasuki disitu sudah terpampang dengan jelas
aturannya yakni dilarang merokok, dilarang makan dan minum dan dilarang membawa
binatang. Kemudian jadwal kedatangan MRT terpampang dengan jelas di layar
kaca. Pembelian tiket dilakukan dengan sistem self service.
4. Transportasi
di Indonesia
Kota
Jakarta sebagai ibukota negara dengan beragam aktivitas yang tentunya
melibatkan banyak sekali individu dalam sistem yang berlaku di dalamnya. Daerah
hinterland yang menjadi tujuan untuk bertempat tinggal adalah Bogor, Depok,
Tanggerang dan Bekasi (Bodetabek). Penduduk pinggiran dalam melakukan aktivitas
kesehariannya termasuk kedalam kelompok penglaju (commuter).
Data
yang diperoleh dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunjukkan, kebutuhan
perjalanan per hari dengan angkutan umum dari Bodetabek ke Jakarta dan
sebaliknya makin meningkat. Pada tahun 2002, misalnya, tercatat 7,3 juta
perjalanan per hari, tahun 2010 diperkirakan menjadi 9,9 juta perjalanan per
hari, dan pada tahun 2020 meningkat menjadi 13 juta perjalanan setiap hari.
Perjalanan Bogor-Depok-Jakarta dan sebaliknya pada tahun 2020 diperkirakan
melesat menjadi 1.148.528. Perjalanan Bekasi-Jakarta dan sebaliknya cenderung
lebih rendah dan diprediksi di tahun 2020 mencapai 940.834. Angka-angka prediksi
ini masuk akal karena pertumbuhan kawasan perumahan baru ke arah Tangerang dan
Banten, juga masih ke arah Depok dan Bogor.
Mobilitas
masyarakat yang semakin berkembang sangat menuntut tersedianya pelayanan
angkutan umum, disamping prasarana jalan untuk mengakomodasi permintaan
perjalanan tersebut. Dalam penyediaan sarana transportasi juga perlu
diperhatikan kualitas layanan, terutama keselamatan.
Sistem
pengoperasian Commuter terpadu di wilayah Jabotabek dimulai pada tahun 2000,
saat itu pemerintah Indonesia menerima hibah 72 unit KRL. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 50 unit gerbong bisa langsung digunakan dan dioperasikan sebagai
rangkaian-rangkaian KRL Pakuan yang melayani rute Jakarta – Bogor, PP.
Dari data
diatas dapat disimpulkan dari empat negara yang trnsportasi belum memuaskan
masih di Indonesia dikarenakan tingkat kenyamanan dan kemudahan akses angkutn
umum masih sulit dan akses antar moda yang tidak terkoneksi dengan baik.
VIII.
DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT GLOBAL CROSS
CULTURAL
Era
Globalisasi memberikan banyak dampak yang positif dan negatif di berbagai
bidang diantara yaitu pada bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan, informasi dan komunikasi, pendidikan, transportasi, dan agama.
Perlu kita ketahui terlebih dahulu pengertian globalisasi untuk mempermudah
memahami dampak globalisasi yang ditimbulkan.
Globalisasi secara umum mempunyai pengertian yaitu suatu proses mendunia dimana setiap orang tidak mengenai batas-batas wilayah negara. Sehingga globalisasi membuat setiap individu bisa berhubungan dan bertukar informasi dimanapun dan kapanpun
Globalisasi secara umum mempunyai pengertian yaitu suatu proses mendunia dimana setiap orang tidak mengenai batas-batas wilayah negara. Sehingga globalisasi membuat setiap individu bisa berhubungan dan bertukar informasi dimanapun dan kapanpun
Dampak yang di
timbulkan dakibat global cross culture di bidang tansportasi ada yang berakibat
positif dan negative seperti :
Dampak Positif:
1. Kendaraan pribadi dan umum yang
semakin canggih
2. Kenyamanan berkendara
meningkat
3. Biaya untuk transportasi semakin
murah
4. Menyingkat waktu karena untuk
mencapai tujuan akan semakin cepat
Dampak Negatif:
1.
Semakin
banyak kendaraan pribadi maka akan membuat jalan semakin macet
2. Polisi dan pencemaran udara yang
terus meningkat
3. Perbedaan kasta akan semakin
menonjol
4. Meningkatkan kecelakaan berlalu
lintas
IX.
MENGOLAH MASALAH TRANSPORTASI DARAT
Permasalahan
transportasi khususnya transportasi darat di Indonesia cukuplah kompleks,
karena transportasi merupakan suatu sistem yang saling berkaitan, maka satu
masalah yang timbul di satu unit ataupun satu jaringan akan mempengaruhi sistem
tersebut. Namun permasalahan trnsportasi yang terjadi di Indonesia terjadi
hampir di setiap jaringan atau unit-unit hingga unit terkecil dari sistem
tersebutpun memiliki masalah. Masalah yang terjadi bisa masalah yang terjadi
dari unit tersebut maupun masalah akibat pengaruh dari sistem.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya masalah-masalah pada transportasi darat di Indonesia
sangat beragam, antara lain ledakan penduduk, tingginya kendaraan bermotor,
kurangnya kesadaran masyarakat, serta lemahnya birokrasi dari pemegang
kekuasaan sistem birokrasi.
1.
Ledakan penduduk
Ledakan penduduk selalu menjadi isu yang dikaitkan dengan
berbagai permasalahan yang ada pada suatu wilayah. Hal ini dikarenakan ledakan
penduduk akan meningkatkan tingkat kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan
transportasi. Penduduk akan melakukan mobilitas setiap waktunya, mobilitas yang
dimaksud tidak hanya sekedar perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain,
namun mobilitas disini lebih ditekankan pada mobilitas yang dimaksudkan adalah
pergerakan dalam upaya peningkatan kesejahteraan hidup. Contoh dari mobilitas
yang memerlukan transportasi adalah usaha. Manusia melakukan pekerjaan yang
akan menghasilkan suatu produksi, untuk mencari bahan baku dari sesuatu yang
akan ia olah, manusia akan pergi ke suatu titik dimana ia akan mendapatkan bahan
baku tersebut, dan bahan-bahan tersebut tidak berada di satu tempat,
bahan-bahan tersebut pastilah berada di beberapa lokasi yang berbeda sehingga
untuk mengaksesnya diperlukan alat transportasi. Begitu pula ketika barang
tersebut sudah diolah, maka manusia perlu memasarkan barang tersebut agar ia
mendapatkan laba, untuk memasarkan barang dagangannya, manusia juga mememrlukan
alat transportasi. Singkat kata, ledakan penduduk akan memicu peningkatan
kebutuhan akan alat transpirtasi atau fasilitas transportasi.
2.
Masalah Lingkungan
Satu hasil dari sistem transportasi yang
tidak diinginkan adalah polusi yang ditimbulkan. Polusi disini lebih dominan
oleh polusi udara. Menurut data jasa raharja tahun 2007, transportasi merupakan
penyumbang emisi sebanyak 23,6% , penyumbang emisi yang lain adalah dari sector
industri, pembangkit tenaga, sector rumah tangga serta dari sektor komersial.
Transportasi darat turut menyumbang
sebagian besar dari angka 23,6% tersebut, hal ini kembali ke pernyataan yang
telah diuraikan sebelumnya yaitu karena dominasi aktifitas transportasi berada
di darat. Tingginya angka emisi yang ditimbulkan oleh transportasi darat
dikarenakan beberapa faktor seperti:
a. Tidak
ada kebijakan yang mengontrol sistem emisi transportasi
b. Pelaksanaan
pengujian kendaraan bermotor yang seharusnya wajib dilakukan secara berkala
tidak berjalan dengan efektif
c. Kualitas
BBM yang rendah
d. Kesadaran
masyarakat tentang bahaya emisi serta upaya dari tiap-tiap individu untuk
menguranginya masih rendah
e. Tingginya
mobilitas manusia di darat
f. Tingginya
penggunaan kendaraan bermotor
g. Rendahnya
kualitas angkutan umum
Permasalahan polusi udara layaknya
ditangani dengan optimal karena kondisi bumi saat ini yang sudah hampir
mencapai ambang batas, dimana lingkungan tidak lagi mampu mememnuhi semua
kebutuhan manusia. Efek paling buruk dari emisi transportasi ini adalah
meningkatkan resiko pemanasan global dan kerusakan ozon.
Lapisan ozon
yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami
bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi
CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Transportasi merupakan penyumbang
CFC yang cukup besar sehingga memiliki sumbangsih yang besar dalam hal
kerusakan ozon.
Masalah lain yang timbul akibat polusi
udara adala terganggunya kesehatan masyarakat. Tingginya dominasi transportasi
yang ada di darat dengan banyaknya masuia yang berada di lokasi sekitar
aktifitas trasnportasi membuat masyarakat menghirup udara yang terkontaminasi
dengan limbah bahan bakar kendaraan. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi
kesehatan masyarakat karena bisa menyebabkan penyakit pernafasan, termasuk
diantaranya asma, bronchitis serta penyakit pernafasan lainnya.
Bentuk polusi yang lain yang cukup
mengganggu dan mungkin berbahaya secara fisis maupun psikis adalah kebisingan
udara. Ini adalah hasil yang tidak diinginkan dari setiap pergerakan. Masalah
ini sering terjadi di jalan-jalan dimana kendaraan beroperasi dengan kecepatan
yang tinggi atau kendaraan-kendaraan yang memodifikasi alat pembuangannya
hingga menimbulkan suara yang cukup keras.
3.
Kecelakaan Lalu Lintas
Menurut data badan pusat statistik tahun 2008, ada 59,164
ribu kejadian kecelakaan lalu lintas, dengan 20,188 korbannya meninggal dunia,
23,440 ruka berat dan 55,731 luka ringan. Sedangkan kerugiannya mencapai Rp.131,207
Juta. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas terutama di darat
sangatlah beragam, mulai dari faktor pengemudi, faktor kendaraan dan faktor
cuaca
4.
Kurangnya Fasilitas Transportasi
Pertumbuhan dan perkembangan suatu kota
yang pesat tanpa diikuti dengan pengadaan sistem trasnportasi yang memadai
untuk ukuran kota itu merupakan bentuk besarnya demand
daripada supply nya, begitu pula kebalikannya, lajunya pertumbuhan
sistem transportasi yang tidak sesuai dengan ukuran perkembangan suatu kota,
merupakan wujud supply lebih besar daripada demand untuk
transportasi. Kondisi-kondisi yang telah disebutkan di atas akan berakibat pada
timbulnya permasalahan-permasalahan baru dalam sistem transportasi maupun
permasalaan perkotaan pada umumnya. Tarsito (1997:92)
Apabila kesenjangan atau gap antara
kebutuhan akan transportasi dengan penyediaan sistem transportasi ini dibiarkan
berkepanjangan, dalam jangka panjang akan menimbulka masalah yang lebih rumit
dalam penyelenggaraan transportasi kota, Seperti tidak diberikannya hak-hak
pengguna jalan dengan baik, ontohnya adalah hak-hak pejalan kaki, atau orang
cacat dan lansia yang seharusnya memiliki jalur yang berbeda, aman dan nyaman.
5.
Pemakaian Kendaraan Pribadi
Lalu lintas di Jakarta didominasi oleh
kendaraan pribadi, jumlah angkutan umum (bus) hanya 4%, sepeda motor 67%, mobil
pribadi 23% (Polda Metro Jaya, 2006). Pertumbuhan kendaraan dalam lima tahun
terakhir mencapai 9.5% per tahun (paparan Dirjen Bina Marga ke KKPPI tanggal 18
Desember 2007). Proporsi volume lalu lintas pada beberapa koridor utama adalah:
sepeda motor 60%, sedan 32%. Angkutan umum (mobil penumpang umum-MPU, bus
sedang, dan bus besar) 5% (Kedeputian V Menko Perekonomian, 2007).
Dominasi kendaraan pribadi ini tentu
menjadi faktor terjadinya permasalahan lain sepeti kemacetan lalu lintas serta
peningkatan pembuangan limbah kendaraan ke udara yang bisa mengakibatkan
pemanasalan global. Tingginya angka kepemilikan ini didasari
permasalahan transportasi yang lain yaitu rendahnya kualitas angkutan umum yang
ada di Indonesia. Hal ini menyebabkan masyarakat lebih memilih untuk membeli
kendaraan pribadi daripada mengendarai angkutan umum yang dianggak kurang
nyaman. Pemakaian Masyarakat yang enggan menggunakan angkutan umum,
dikaarenakan kualitasnya yang rendah serta beberapa alasan lainnya, seperti
pengeluaran yang yang bisa lebih sedikit bila menggunakan kendaraan pribadi
daripada ketika menggunakan angkutan umum.
Tingginya kepemilikan kendaraan bermotor
di Indonesia tentu akan menimbulkan permasalahan yang jauh lebih kompleks dan
jangkauannya luas, seperti polusi udara ang bisa menganggu atau merugikan
penduduk tidak hanya yang ada di daerah tersebut namun juga di daerah lain,
kemudian dengan banyaknya penduduk yang memiliki kendaraan pribadi, tentu akan
menimbulkan kemacetan karena tidak didukung oleh peningkatan kapasitas jaringan
jalan.
Rendahnya kualitas jalur pedestrian juga
menjadi faktor mengapa orang lebih memilih membeli kendaraan pribadi, karena
mereka khawatir dengan keamanan maupun merasa tidak nyaman menggunakan jalur
pejalan kaki.
X.
STUDI ANALISIS SISTEM TRANSPORTASI YANG EFEKTIF
DAN EFISIENSI
Perencanaan
transportasi yang brekelanjutan adalah dimana sebuah perencanaan tersebut tidak
hanya memikirkan keuntungan dan kepentingan jangka pendek namun juga
mempertimangkan keberlanjutan perencanaan tersebut pada jangka menengah hingga
jangka panjang.
Transportasi
berkelanjutan merupakan suatu transportasi yang tidak menimbulkan dampak yang
membahayakan kesehatan masyarakat atau ekosistem dan dapat memenuhi kebutuhan
mobilitas yang ada secara konsisten dengan memperhatikan:
1. Penggunaan
sumberdaya terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat
regenerasinya; dan
2. Penggunaan
sumber daya tidak terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat
pengembangan sumberdaya alternatif yang terbarukan. Sistem transportasi yang
berkelanjutan mengakomodasikan aksesibilitas semaksimal mungkin dengan dampak
negatif yang seminimal mungkin. Sistem transportasi yang berkelanjutan harus
memperhatikan setidaknya tiga komponen penting, yaitu aksesibilitas, kesetaraan
dan dampak lingkungan.
Sistem
transportasi berkelanjutan lebih mudah terwujud pada sistem transportasi yang
berbasis pada penggunaan angkutan umum dibandingkan dengan sistem yang berbasis
pada penggunaan kendaraan pribadi. Sistem transportasi berkelanjutan merupakan
tatanan baru sistem transportasi di era globalisasi saat ini.
Perencanaan
transportasi yang berkelanjutan tidak hanya mempertimbangkan aspek transportasi
saja dalam perencanaannya namun aspek-aspek lain seperti ekonomi dan lingkungan.
Dengan konsep seperti itu, maka planner dituntut untuk mengerti dan peka
terhadap aspek-aspek yang sekiranya menyangkut transportasi yang baik. Dalam
hal ini, transportasi yang berkelanjutan memikirkan bagaimana transportasi bisa
berjalan dengan baik tanpa harus mengorbankan aspek lingkungan tetapi tetap
meningkatkan pendapatan ekonomi. Memang tidak mudah merencanakan transportasi
berkelanjutan apalagi melihat kondisi transportasi di Indonesia yang sudah
cukup kompleks, khususnya transportasi darat dimana tingkat mobilitasnya jauh
lebih tinggi daripada transportasi laut ataupun udara.
Study Kasus Penerapan ERP
Dengan
electronic roadpricing, pengguna kendaraan pribadi akan dikenakan biaya jika
mereka melewati satu area atau koridor yang macet pada periode waktu tertentu.
Pengguna kendaraan pribadi, akhirnya, harus menentukan apakah akan meneruskan
perjalanannya melalui area atau koridor tersebut dengan membayar sejumlah uang,
mencri rute lain, mencari tujuan perjalanan lain, merubah waktu dalam melakukan
perjalanan, tidak jadi melakukan perjalanan, atau berpindah menggunakan moda
lain yang diijinkan untuk melewati area atau koridor tersebut.
Biaya
yang dikenakan juga bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada pengguna
kendaraan pribadi bahwa perjalanan mereka dengan kendaraan pribadi mempunyai
kontribusi terhadap kerusakan lingkungan dan kerugian kepada masyarakat yang
tidak mengunakan kendaraan pribadi. ERP diharapkan mampu mengurangi perjalanan
dengan kendaraan pribadi dan mengurangi perjalanan yang tidak perlu, terutama
pada jam-jam sibuk.
Cara
kerja dari ERP sendiri adalah seperti jalan tol, namun masyarakat menggunakan
kartu yang cara kerjanya seperti kartu ATM, sehingga bisa diisi ulang, biaya
yang diterapkan berbeda-beda tergantung jam melintas, kapasitas jalan, serta
jenis kendaraan. ERP memiliki alat berupa gerbang masuk dimana ketika memasuki
gerbang tersebutm itu artinya telah masuk kawasan yang dinilai cukup rawan
kemacetan dan masyarakat harus menggesek kartu prabayar tersebut di vehicle
units atau alat gesek yang ada di kendaraan masing-masing. Kemudian alat di
gerbang tersebut akan menerima sensor dari kendaraan yang melintas, apakah
sudah melakukan transaksi pembayaran atau belum, apabila belum maka kendaraan
tersebut akan dikenai denda saat pengurusan STNK.
ERP di Singapura
Singapore
merupakan kota pertama yang mengaplikasikan ERP (sejak tahun 1998), pada
awalnya disebut urban road user charging. Tujuannya adalah untuk membatasi lalu
lintas yang masuk CBD pada saat jam puncak untuk mengurangi kemacetan. Sebelum
ERP, Singapore menggunakan Area-Licensing Scheme (ALS), pada tahun 1998, ALS
diganti dengan Electronic
Road
Pricing (ERP). Harga untuk memasuki daerah atau koridor ERP bervariasi
berdasarkan rata-rata kecepatan jaringan. Harga yang bervariasi tersebut
ditujukan untuk mempertahankan kecepatan antara 45-65 km/jam pada expressways dan
20-30 km/jam pada jalan arteri. Dampak diterapkanya congestion pricing atau ERP
di Sangapore cukup signifikan. Prosentase penggunaan carpools dan bus meningkat
dari 41% menjadi 62%, dan volume lalu lintas yang menuju daerah diterapkannya
congestion pricing menurun sampai dengan 44%
ERP di London
ERP diaplikasikan di
London pada 17 Pebruari 2003. Tujuan dari aplikasi ERP di London adalah untuk
mengurangi kemacetan, meningkatkan reliabilitas waktu perjalanan, dan
mengurangi polusi udara. Aplikasi ERP di London memberikan beberapa hasil
positif antara lain:
1.
Penurunan
volume lalu lintas 15 %
2.
Penurunan
kemacetan 30%
3.
Penurunan
polusi 12% (NOx, PM10)
4.
c. Perjalanan
menjadi lebih reliable
5.
Reliabilitas
bus schedule meningkat signifikan
6.
Kecelakaan
lalu lintas menurun
7.
Peningkatan
kecepatan tidak meningkatkan fatalitas kecelakan
8.
g. Tidak
terjadi dampak lalu lintas yang besar di daerah diluar area congestion charging
9.
Menjadi
sumber pendapatan yang sebagian besar dipakai untuk perbaikan pelayanan
angkutan umum
XI.
KESIMPULAN
Dari
permasalahndan pembahan diatas dapat kita simpulkan bahwa dengan adanya cross
culture di bidang transportasi terutama transportasi darat dapat menambah
wawasan dan ilmu di bidang transportasi yang dapat diterapkan di Indonesia
untuk menangani permasalahan transportasi darat yang baik dan efisien.